Tanggal 26 oktober, malam hari saya membuka email. Saya menemukan email
terbaru yang ternyata berasal dari tim ACM. Sayang sekali, ketika saya mencoba
mendownload file yang dikirim oleh tim ACM tersebut, file yang saya terima
rusak. Padahal, file tersebut berisi tahapan metode ACM yang sungguh membuat
saya penasaran sejak dahulu. Untuk itu, saat ini saya hanya bisa memberi
gambaran awal mengenai ACM yang di tulis resmi oleh Ibu Nur Tsuroyah, salah
seorang instruktur ACM dalam grup resmi ACM.
ACM adalah metode
pembelajaran membaca dan menulis permulaan untuk anak usia dini dan orang
dewasa penyandang buta aksara dan membantu peserta didik memahami konsep
membaca dan menulis secara mudah, cepat dan menyenangkan. ACM dirancang untuk
mempermudah peserta didik dapat cepat belajar dalam membaca dan
menulis.
Metode ACM Mencoba
Memberikan Alternatif Belajar Membaca permulaan dengan Konsep “bermain
sambil belajar” dan “ Belajar dengan Menyenangkan”, peserta
didik tidak dipaksa untuk harus mau membaca. akan tetapi diarahkan dan dibantu
untuk belajar membaca dan menulis dengan baik dan benar.
Berbeda dengan
pendekatan metode pendidikan atau pembelajaran membaca dan menulis yang pada
umumnya menempatkan pengenalan huruf sebagai langkah awal
mengenalkan membaca pada anak, metode ACM justru
menempatkan pengenalan huruf pada akhir pembelajaran. ACM mengajarkan
membaca secara utuh meliputi kata lembaga, perubahan bunyi a,i,u,e,o, bunyi
transfer (sulit), bunyi nga-nya, bunyi mati, bunyi –ng , latihan membaca dan
pengenalan huruf. Materi ACM pun disusun dan disesuaikan dengan kemampuan
rata-rata anak yaitu dimulai dari pengenalan bunyi yang paling mudah
hingga pengenalan bunyi yang paling sulit.
Metode ACM dapat diikuti
oleh anak usia dini, TK (pra-sekolah), SD, dan orang dewasa. Dengan pendekatan
pembelajaran yang menyenangkan peserta didik secara bertahap dari materi kata
lembaga ia mulai belajar sampai materi terakhir yaitu pengenalan huruf.
peserta didik dapat belajar melalui kursus di kelas secara klasikal
maupun di rumah secara privat.
Metode Pembelajaran
ACM didesain secara istimewa, lain dari yang lain. Sangat inovatif dan kreatif
sehingga membuat semua anak didik akan ketagihan belajar membaca dan menulis.
Mereka menguasai tidak saja dalam hal kemampuan membaca dan
menulis, tetapi yang lebih penting adalah mereka memahami konsep
dasar dari membaca dan menulis itu sendiri. Dan tentunya hal ini
sangat baik bagi prestasi anak didik di sekolah, maupun di masa depannya.
Metode ACM ini
memiliki komposisi pembelajaran 70% belajar membaca dan 30% belajar menulis.
Pembelajaran ini juga menggunakan konsep sambil bermain, mengembangkan
kreatifitas dan imajinasi dengan bercerita, alat peraga, musik sebagai media
dan bahan belajar serta media-media pendukung lainnya.
TERUJI SECARA ILMIAH
Metode belajar
Membaca dan menulis ACM telah dijadikan bahan studi penulisan karya ilmiah,
skripsi dan tesis oleh mahasiswa dari perguruan tinggi. Dan telah
terbukti bahwa metode pembelajaran membaca dan menulis ACM mempunyai pengaruh
signifikan terhadap hasil pembelajaran. Bahkan tidak terbatas pada pembelajaran
untuk anak-anak saja, namun konsep dasar metode pembelajaran membaca dan
menulis ACM mulai diteliti dan dikembangkan untuk pembelajaran orang dewasa
buta aksara. Teknik atau cara mengajar yang menjadi ciri khas khas metode ACM
pun telah diteliti secara khusus. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran
membaca dan menulis ACM benar-benar mempunyai kualitas yang bisa dipertanggung
jawabkan secara keilmuan.
MENCIPTAKAN PARADIGMA BARU TENTANG BELAJAR MEMBACA
Fakta di lapangan
membuktikan bahwa Hampir semua Guru/ Tutor atau lembaga pendidikan anak usia
dini selalu menempatkan membaca (calistung) sebagai ‘musuh’ nomor satu. Mereka
memandang membaca sebagai pembelajaran yang menakutkan dan sudah
seharusnya dihindari oleh anak didik. Bahkan, sang guru pun sering pula alergi
untuk mengajarkan membaca. Hal ini karena adanya kontroversi yang berkembang di
masyarakat yang menyatakan bahwa anak usia dini tidak boleh diajarkan membaca
karena pembelajaran anak usia dini itu lebih mengarah pada “bermain”.
ACM bertekad merubah
semua paradigma (pandangan) keliru seperti itu. membaca harus menjadi
primadona. Setiap anak didik harus menyukai membaca. guru juga harus sadar
bahwa kemajuan peradaban ini dibutuhkan kemampuan membaca. membaca adalah
kunci dari ilmu pengetahuan. Tanpa penguasaan membaca, jangan berharap
akan ada kemajuan.
Pada kenyataannya
cukup susah merubah paradigma yang telah berkembang selama ini, tetapi ACM telah
melangkah untuk melakukannya. Dan hasilnya sangat menggembirakan. Tidak satupun
anak didik di SANGGAR ACM yang merasa bahwa belajar membaca
dan menulis itu membosankan, dan yang mereka rasakan (justru) mengasyikkan.
Para guru/tutor metode ACM pun dipersiapkan secara khusus untuk
mengajarkan membaca dan menulis dengan teknik dan pendekatan yang telah
ditentukan secara menyenangkan (fun)yang memang menjadi landasan
utama metode ACM. Inilah salah satu kelebihan metode ACM yang tidak ditemukan
ditempat kursus calistung lainnya.
CIRI KHAS METODE ACM
ü Cepat
ü Mudah
ü Menyenangkan
ü Anti Lupa
ü Tanpa mengeja
ü Tanpa Menghafal Huruf
ü tanpa level
ü tidak berjilid
ü tanpa tes assesment + tes akhir
BERSAMBUNG..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar